Desa Kanikeh, desa terakhir sebelum Puncak Binaiya |
Aturan adat yang diberlakukan masyrakat kaki gunung Binaiya yaitu masyarakat Desa kanike memaksa bagi siapapun yang hendak mendaki gunung itu untuk membayar biaya-biaya yang telah ditetapkan dalam aturan adat mereka. Menurut data terakhir yang diterima dari sebuah organisasi pecinta alam bernama Matepala yang sempat mengadakan kegiatan di gunung tersebut bahwa total biaya yang mereka harus bayar sebanyak Rp.1.550.000 dengan rincian sebagai berikut :
- Biaya porter Rp.150.000/hari
- Biaya adat Rp.100.000
- Biaya inap Rp.250.000
- Isi Buku tamu Rp.250.000
- Income Binaiya Rp.500.000
Anehnya penjelasan mengenai apa alasan dan tujuan pembayaran seperti itu tidak jelas, alasannya hanya untuk pembangunan desa tersebut dan meskipun seseorang sudah tahu jalur naik ke Gunung Binaiya namun aturan setempat mengharuskan untuk memakai jasa seorang guide/porter untuk naik ke gunung. Belum lagi pengisian buku tamu yang diharuskan untuk dibayar dengan biaya tertentu, biaya inap yang juga diharuskan karena dilarang camp disekitar desa dengan alasan keamanan dan alasan-alasan lain yang kurang masuk diakal.Untuk berita lengkap anda bisa membaca di http://ukmpaedelweisfibuh.blogspot.com/2011/06/binaiya-gunung-mahal.html
0 komentar:
Posting Komentar
Anda bebas untuk berkomentar. Komentar anda sangat berharga bagi kami. Jangan lupa follow kami @ePendaki
juga facebook kami Pendaki Indonesia
Terimakasih